Kamis, 10 Januari 2013

Vidio ini terinspirasi oleh sahabat-sahabat ku yang sangat berarti. Mereka menuliskan kenangan indah yang takkan perna terhapus, sebuah kenangan yang akan terus terpatri di relung hati, kenangan bersama memberi sebuah arti persahabtan yang sejati.. download disini,,,,,,,,,,,

http://www.ziddu.com/download/21314645/DwiArifah1175937_PUSKOM.rar.html 

Dalil-dalil berkaitan dengan Wakaf


1. Dalil Al-Qur’an
“Kalian sekali-kali tidak akan menggapai kebaikan kecuali kalian mau menginfaqkan harta-benda yang kalian cintai”. (Q.S. Ali Imran: 92).
Diriwayatkan bahwa Abu Thalhah, ketika beliau mendengar ayat tersebut, beliau bergegas untuk mewakafkan sebagian harta yang ia cintai, yaitu Beirha, sebuah kebun yang terkenal.

“Dan kebaikan apa saja yang mereka lakukan, maka sekali-kali mereka tidak akan terhalangi dari pahalanya, dan Allah Maha Mengetahui keadaan orang-orang yang bertaqwa”. (Q.S. Ali Imran, 115).
Bahwa diantara perilaku kebaikan itu adalah wakaf

"Dan kebaikan apa saja yang mereka lakukan, maka sekali-kali mereka tidak akan terhalangi dari pahalanya, dan Allah Maha Mengetahui keadaan orang-orang yang bertaqwa". (Q.S. Ali Imran, 115).
bahwa diantara hal-hal yang merupakan bekas-bekas peninggalan orang yang sudah wafat dan dituliskannya pahala untuk mereka adalah wakaf.

2. Dalil Hadits
Hadits dari Abdullah ibn Umar, katanya: Umar (Bapakku) mendapatkan sebidang tanah di Khaibar, maka beliau mendatangi Rasulullah, dan berkata: “Saya mendapatkan sebidang tanah di Khaibar yang aku tidak hanya ingin mendapatkan hartanya semata, maka apa yang akan engkau perintahkan kepadaku dengan tanah itu? Jawab rasulullah: Jika engkau mau, pertahankan pokok harta tanah itu, dan bershadaqahlah dari hasilnya.” Maka, Umar pun bershadaqah dengan hasil sebidang tanah itu, beliau tidak menjual atau menghibahkan tanah tersebut, ataupun mewariskannya. Shadaqahnya, beliau salurkan kepada orang fakir-miskin, kerabat, memerdekakan budak, fii sabilillah, tamu, ibnu sabil, dan beliau tidak melarang orang lain untuk mengambil dan memakannya asal sebatas kewajaran, atau memberi makan kawannya asalkan bukan untuk memperkaya diri. (Lihat: HR. Bukhari, bab al-syuruth fii al-waqf, hal. 2737, Muslim dalam Al-Washiyah, bab al-waqf, hal. 1632).

Hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda: "Jika anak keturunan Ad"am wafat, maka terputuslah seluruh amalnya, kecuali tiga perkara: (i) Shadaqah jariyah, (ii) Ilmu yang bermanfaat, dan (iii) Anak shalih yang mendoakannya, (HR. Muslim).

3. Ijma (kesepakatan muslimin)
Imam Al-Qurthuby berkata: Sesungguhnya permasalahan wakaf adalah ijma (sudah disepakati) diantara para sahabat Nabi; yang demikian karena Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Aisyah, Fathimah, Amr ibn Al-Ash, Ibnu Zubair, dan Jabir, seluruhnya mengamalkan syariat wakaf, dan wakaf-wakaf mereka, baik di Makkah maupun Madinah, sudah dikenal masyhur oleh khalayak ramai. (Lihat: Tafsir Al-Qurthuby: 6/339, Al-Mustadrah 4/200, Sunan Al-Daraquthny 4/200, Sunan Al-Baihaqy 6/160, Al-Muhalla 9/180).

Jabir berkata: Tiada seorangpun dari sahabat Nabi yang memiliki kemampuan dan kelapangan rizqi, kecuali pasti pernah mewakafkannya. (Lihat: Al-Mughni 8/185, Al-Zarkasyi 4/269).

Ibnu Hubairah berkata: Mereka sepakat atas dibolehkannya wakaf. (Lihat: Al-Ifshah 2/52).

Imam Syafii berkata: Telah sampai riwayat kepadaku bahwa ada 80 orang sahabat Nabi dari kalangan Anshar yang mengeluarkan shadaqah dengan shadaqah mulia. Imam Syafii menyebut wakaf dengan nama shadaqah mulia.

Imam Tirmidzi menyatakan: Wakaf telah diamalkan oleh para ulama, baik dari kalangan sahabat Nabi maupun yang lainnya, saya tidak melihat ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mutaqaddimin tentang bolehnya wakaf, baik wakaf tanah maupun wakaf yang lainnya.” (Lihat: Sunan Tirmidzi 5/13 setelah hadits no. 1375).

Imam Al-Baghawy berkata: Wakaf telah diamalkan oleh seluruh ulama, baik dari generasi sahabat, maupun orang setelah mereka, seperti ulama mutaqaddimin; mereka tidak berselisih pandangan tentang bolehnya wakaf tanah maupun wakaf harta-barang bergerak; para sahabat Muhajirin dan Anshar melakukan wakaf, baik di Madinah maupun di daerah lainnya; tidak ada riwayat satupun dari mereka yang mengingkari adanya syariat wakaf; bahkan tidak pernah ada dari mereka yang mencabut kembali wakafnya dengan alasan dirinya masih membutuhkannya.” (Lihat: Syarh Al-Sunnah 8/288).

Imam Ibn Hazm berkata: Seluruh sahabat Nabi, shadaqah-shadaqah mereka di kota Madinah lebih masyhur/terkenal daripada matahari, tidak ada seorang pun yang tidak mengetahuinya.” (Lihat: Al-Muhalla 9/180).

Rabu, 20 Januari 2010

Nilai sebuah perbuatan

Setiap orang pasti menginginkan bahwa setiap waktu dalam kehidupannya bernilai di mata Allah swt, tentu saja nilai yang diharapkannya bukan; satuan waktu sama dengan satuan amal, tetapi menginginkan satuan waktu itu memiliki lipatan nilai (lebih besar nilai amalnya dibandingkan waktunya). Hal ini juga yang senantiasa dilakukan oleh para Shahabat Nabi. Kita banyak menemukan hadits yang diawali dengan pertanyaan, “amalan apa yang paling utama?”, sebagaimana ada salah satu hadits yang berbunyi, “Amalan apa yang paling utama? Kemudian Rasulullah saw menjawab, “Shalat tepat pada waktunya” di dalam hadits yang lain, “Siapa orang yang harus kami hormati terlebih dahulu? Rasulullah saw menjawab: “Ibumu” (dalam hadits ini disebutkan 3 kali kemudian ayahmu)”. Hal ini menandakan semangat para Shahabat untuk mendapatkan nilai pahala yang lebih besar dibanding satuan waktu yang terpakai.
Tentu saja banyak amalan yang memiliki nilai yang sangat tinggi, dalam kesempatan kali ini kita akan bahas tentang amalan harta yang memiliki nilai yang sangat tinggi. Pada hakikatnya nilai pahala atas amal harta ini begitu besar sebagaimana yang termaktub di dalam Al-Qur’an yang berbunyi: “Perumpamaan (nafkah yang dikeluar-kan oleh) orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir.terdapat seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.(Al-Baqarah ayat 261), sehingga wajar kalau kemudian Rasulullah saw menyebutkan bahwa orang kaya itu memiliki keutamaan, hal ini beliau ungkapkan ketika ada sekelompok shahabat yang datang kepada Rasulullah saw yang bertujuan untuk bisa beramal yang bisa mengalahkan amalnya orang kaya. Selain nilai yang memang sudah berlipat ada hal lain yang menjadi amalan tersebut lebih unggul dibandingkan amalan yang lain yaitu dari sisi waktu karena ketika anak adam itu meninggal dunia maka seluruh amalan kebaikan itu akan terputus kecuali 3 hal, hal ini sesuai dengan sebuah hadits yang berbunyi; diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra. bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda, "Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah (pahala) amal perbuatannya kecuali dari tiga hal, yaitu kecuali dari sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang dimanfaatkan, atau anak shaleh yang mendoakannya " (H.R. Muslim, alTirmidzi, al-Nasa' i, dan Abu Daud). Shadaqah yang dimaksud dalam hadits ini adalah wakaf, sehingga harta yang kita wakafkan akan bernilai pahala tidak hanya ketika kita hidup di dunia saja tetapi setelah kita meninggal pun maka pahalanya akan terus mengalir, sehingga hal ini menjadi penguat bagi kita untuk menyisihkan harta kita untuk kita investasikan untuk mendapatkan pahala walaupun kita sudah meninggal dunia dan apabila kita lihat hadits yang lain yang diriwayatkan oleh Jabir ra, “Tak ada seorang shahabat Rasul pun yang memiliki kemampuan kecuali berwakaf.” (di dalam kita Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu – Damsyiq Dar al-Fikr, 1985 – juz VIII, hl 157 dan kitab al-Khathib al-Syarbaini, Mughni al-Muhtaj – Beirut Dar al-fikr – juz II hal 376). Saya rasa sudah cukup jelas dalil dan sumber hukum yang menjadi pegangan kita dalam hal amalan harta yang selain memiliki nilai pahala yang besar juga memiliki rentang waktu yang panjang bahkan melewati batas usia kita.
“Wah… jadi tertarik nih buat wakaf, tapi… aku kan gak punya banyak tanah?”, mungkin hal ini juga menjadi pertanyaan sobat Zakat, setelah semangat mau wakaf ehh… gak punya tanah buat diwakafin. Sesungguhnya untuk wakaf ini tidak mesti berupa tanah tetapi juga bisa dalam bentuk uang atau disebut wakaf tunai. Dalam sejarah Islam, masalah wakaf uang (waqf an-nuqud) telah berkembang dengan baik pada zaman Bani Mamluk dan Turki Usmani, hal ini juga diperkuat oleh para ulama seperti Imam al-Zuhri di dalam Risalah fi Jawazi Waqf al-Nuqud – Beirut; Dar Ibn Hazm 1997 – hal 20-21, Ulama dari Mazhab Hanafi (lihat kitab Wahbah al-Zuhaili, al Fiqh al-Islam wa Adillatuhu – Damsyiq; Dar al-Fikr 1985 – juz VIII hal 162) membolehkan wakaf uang berdasarkan atsar Abdullah bin Mas’ud ra.: “Apa yang dipandang baik oleh kaum muslimin maka dalam pandangan Allah adalah baik dan apa yang dipandang buruk oleh kaum muslimin maka dalam pandangan Allah pun buruk”, juga sebagian ulama Mazhab al-Syafi’i: “Abu Tsyar meriwayatkan dari Imam al-Syafi’i tentang kebolehan wakaf dinar dan dirham (uang)” (al Mawardi, al-Hawi al-Kabir, tahqiq Dr. Mahmud Mathraji – Beirut; Dar al-Fikr 1994 – juz IX hal 379) dan hal ini lah yang menjadi dasar MUI dalam mengeluarkan Fatwanya tentang Wakaf Uang yang dikeluarkan pada tanggal 11 Mei 2002. Semoga hal ini bisa membuat sobat zakat menjadi tambah semangat untuk beramal yang bernilai besar dari sisi pahala dan memiliki waktu yang panjang bahkan sampai tembus batas usia kita. semoga Allah memberikan keluasan kekayaan kepada kita semua sehingga kita menjadi hamba-hamba-Nya yang senantiasa mendapatkan limpahan pahala. Amiin

Kamis, 31 Desember 2009

2 Kunci Sukses

Sungguh tepat apa yang diwasiatkan Rasulullah saw. yaitu Al-Qur'an & As Sunnah, ada begitu banyak pelajaran dan tuntunan yang bisa kita dapatkan pada kedua kitab ini agar dalam mengarungi kehidupan ini kita bisa lalui dengan kebahagian.

Salah satu ayat dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 153 yang artinya, "Hai orang-orang yang beriman mintalah pertolongan dengan jalan sholat dan sabar, sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yang sabar." Di dalam ayat ini begitu jelas disebutkan tentang 2 kunci kita untuk bisa sukses di dunia dan mendapatkan kebahagian di akhirat yaitu SHOLAT dan SABAR.

1. SHOLAT
Apa hubungan sholat dengan kesuksesan? Kalau kita kaji dan telaah lebih mendalam tentang sholat, maka kita akan menemukan sesuatu yang luar biasa dari kebiasaan kita melakukan sholat yang kemudian kita implementasikan dalam kehidupan keseharian kita. Makna sholat yang bisa kita terapkan dalam keseharian kita adalah:
a. Kejujuran/Integritas
Ketika kita sholat - terutama sholat sendirian - maka tidak pernah terpikir oleh kita untuk mengurangi jumlah rakaat sholat, misalkan sholat dhuhur 4 rakaat kita laksanakan cuman 2 rakaat. Hal ini tidak pernah akan kita lakukan, kenapa? karena kita sadar bahwa Allah swt pasti tahu dan melihat kita sedang sholat. Apabila hal ini kita terapkan dalam aktifitas kerja kita baik sebagai pegawai maupun pebisnis perusahaan tempat kita bekerja maupun mitra bisnis kita kan tetap setia dan terus melakukan repeat order karena mereka percaya atas integritas kita.
b. Team Work
Sholat berjamaah tentu memiliki keutamaan dan nilai yang besar dibandingkan dengan sholat sendirian, hal inilah yang kemudian menjadi inspirasi bagi kita bahwa kegiatan usaha yang kita lakukan secara berkelompok akan memiliki keuntungan yang besar dan percepatan bisnis.
c. Sholat adalah do'a
Kepintaran, keahlian dan pengalaman kita dalam berbisnis tetap saja perlu ada hal yang lebih kuat lagi dari itu semua, yaitu do'a dan kepasrahan diri kepada sang Penentu kehidupan. Do'a dalam sholat atau ketika sholat akan menjadi penguat akan segala upaya usaha kita.

Sholat yang dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita akan memiliki dampak terhadap kesuksesan kita.

2. SABAR
Sabar selain memiliki arti menerima keadaan atas apa yang menimpa diri kita terutama ketika terkena musibah, memiliki arti yaitu konsisten.

Ketika kita membaca profil orang-orang sukses maka kita akan menemukan bahwa konsistensi ini menjadi ciri dan jalan menuju kesuksesan. Kegagalan pertama bukanlah kegagalan selamanya, konsistensi terhadap tujuan serta visi yang kemudian menghantarkan kesuksesan.

Tantangan dan cobaan dalam kehidupan tidaklah akan pernah surut menerpa kita, ketika kita melangkah untuk menggapai cita-cita kita pasti godaan untuk membelokkan langkah kita pasti ada, baik cobaan yg menyesakkan maupun godaan yang menggiurkan.

Bagi orang yang sukses kesabaran/konsisten adalah teman setia, teman yang tidak akan pernah meninggalkannya bahkan kesabaran lah yang menghantarkan mereka menuju gerbang kemenangan.

Senin, 28 Desember 2009

Ilmu dan kekayaan bagaikan kebijaksanaan dan kesejahteraan

Ilmu bagaikan cahaya yang membawa pemiliknya kepada terangnya kehidupan menuju kebaikan dan kebahagian, adapun kekayaan bagikan kekuatan yang membawa pemiliknya kepada kekuasaan untuk bisa merubah dunia ke arah kebaikan.

Ilmu merupakan pintu menuju dunia dan akhirat, kekayaan merupakan jalan menuju ilmu yang menghantarkan seseorang kepada dunia dan akhirat.

Ilmu membuka paradigma sehingga orang yang memiliki ilmu memiliki pandangan yang luas akan kehidupan dan memahami makna kematian sehingga mampu bertahan hidup dengan penuh kemulian dan mati penuh dengan kehormatan.

Kekayaan membuka peluang untuk bisa beramal kebaikan tanpa bisa dikalahkan oleh orang yang tidak memiliki kekayaan, keutamaannya telah disebutkan oleh orang yang mulia Muhammad Rasulullah. Kekayaan mempermudah orang untuk merubah keburukan menjadi kebaikan.

Kuasai ilmu maka kita akan bisa melihat dunia dengan bijaksana. Kuasai kekayaan maka kesejahteraan akan membawa kepada kebaikan. Ilmu dan kekayaan merupakan pilar bagi kebangkitan bangsa.

Kamis, 17 Desember 2009

tahun 1431 H

Terkenang kembali sebuah kisah di dalam Sirah Nabi Muhammad saw, sebuah kisah pengorbanan dan perjalanan panjang serta terkandung banyak pelajaran untuk bisa kita teladani.

Disaat karya sudah tidak bisa berkembang dan tidak bisa terwujud maka solusi untuk berpindah tempat menuju tempat yang lebih kondusif untuk berkarya dan mendapatkan kebebasan untuk mewujudkan keyakinan dan menjalankan keyakinan, sehingga tidak ada alasan ketika keterhimpitan membuat kita tidak berkarya karena bumi yang Allah swt ciptakan sangat luas sehingga memungkinkan kita untuk berhijrah dan tidak ada alasan lagi buat kita untuk menghasilkan prestasi dalam kehidupan sedangkan bumi Allah itu luas, kita bisa berkarya dan berprestasi dimana pun.

Pengorbanan dalam kisah hijrah pun bisa kita temukan. Bagaimana Rasulullah saw harus meninggalkan tanah air tercintanya karena tanah tempat kelahirannya tidak memungkinkan untuk berkembangan Islam yang menjadi keyakinan beliau. Jauhnya jarak yang harus di tempuh belum lagi ancaman akan dibunuh menghiasa perjalanan Beliau. Kita pun kagum mendengar kisah shahabat Abu Bakar yang menemani Rasulullah saw berhijrah, demi menjaga ketenangan tidur Rasulullah saw, Abu Bakar tidak bergeming dan berteriak ketika di gigit oleh ular padang pasir, begitu juga dengan putri Abu Bakar walaupun dalam kondisi hamil tetap mengantarkan makanan untuk Rasulullah saw dan ayahnya.

Kepintaran pun bisa kita lihat, bagaimana Rasulullah saw bisa menutupi perjalanan hijrah beliau sehingga arah perjalanan tidak bisa dilacak oleh musuh beliau selain itu jalur perjalanan yang ditempuh pun bukan merupakan jalur yang biasa. Perjalanan pun tidak dilakukan sembarang tetapi penuh dengan perhitungan.

Pengembangan diri dalam berkarya tidaklah harus terbatasi oleh tempat. Pengorbanan haruslah menghiasa setiap kehidupan kita, karena dengan pengorbanan ini akan membawa kita kepada kebahagiaan. Strategi dan kepintaran kita serta mengoptimalkan anugerah Allah swt kepada kita berupa akal harus kita maksimalkan.

Semoga pelajaran Hijrah ini menjadi bekal kita untuk menghadapi tahun baru Hijrah 1431 H. Semoga karya dan prestasi di tahun ini lebih baik dan lebih besar manfaat bagi ummat dibandingkan tahun sebelumnya.

Sabtu, 12 Desember 2009

Tips Melakukan Perjalanan/Berlibur

Berlibur atau pergi ke suatu tempat memang menyenangkan, apalagi ketika suasana hati kita sedang kacau atau kita sedang boring, berpergian menjadi sangat menyenangkan. Bagaimana agar perjalanan kita menjadi lebih menyenangkan? Berikut beberap tips agar perjalanan liburan kita menyenangkan.

1. Tentukan tujuan perjalanan/berlibur. Jangan pernah kita pergi tanpa tahu tujuan kita, jangan sampai terjadi sesuatu yang membuat image kita buruk, sebagai contoh ketika kita di bis, kemudian kita ditanya oleh kondektu, "Mau pergi kemana? lantas kita menjawab, "wah gak tahu yah, pokoknya saya lihat bis ini lalu saya naik. Bisa kita bayangkan apa yang ada dipikiran kondektu, "orang ini waras gak yah? (just kidding). Tapi memang hal ini menjadi sesuatu hal yang sangat penting, kita menentukan tujuan perjalanan kita.

2. Dana. Hal yang tidak kalah penting adalah dana (duit), jangan sampai liburan kita hanya diisi oleh jalan kaki saja, tanpa ada makanan, tanpa ada hiburan. Awalnya ingin mendapatkan kesenangan dan hati kita menjadi fresh malahan menjadi tambah pusing karena kita gak bisa menikmatinya karena gak punya dana yang cukup buat berlibur (oleh karena itu kelola keuangan kita lebih baik, agar liburan kita menyenangkan).

3. Berdo'a. Agar perjalanan liburan kita selamat dan kita pun bisa menikmati perjalanan kita, berdo'alah sebelum melakukan perjalanan agar kita bisa sampai ke tempat tujuan kita dengan selamat dan dalam kondisi sehat, jangan sampai perjalanan kita menambah atau jadi sesuatu yang tidak menyenangkan.

4. Hati-hati diperjalanan. Apabila kita berpergian dengan menggunakan kendaraan, berhati-hati dan tidak mudah terpengaruh dengan pengemudi lain, kita harus bisa menahan diri ketika ada kendaraan lain yang menyalip kendaraan kita, apalagi kendaraan yang menyalip kita lebih jelek dari kendaraan kita, karena hal ini bisa membuat kita tidak hati-hati dan cenderung untuk ceroboh.

5. Tips terakhir, lihat kondisi cuaca. Cuaca zaman sekarang kadang terjadi dengan sangat ekstrim, karena akibat adanya pemanasan global, hal ini harus kita waspadai dan kita harus terus bisa memantau kondisi cuaca, bisa lewat radio atau informasi yang lainnya.

Semoga perjalanan berlibur anda menyenangkan dan dengan perjalanan ini membuat hati ada menjadi senang dan fresh untuk bisa melakukan kegiatan lagi.

Minggu, 06 Desember 2009

Tips Mengelola Keuangan

Sudah menjadi keinginan semua orang, bahwa di masa tua atau bahkan sekarang juga kita menginginkan bahwa setiap dari keinginan kita bisa terpenuhi, kalau istilah populernya "Hidup kita itu harus pas-pasan, pas mau makan ada makanan yang kita inginkan, pas mau pergi ada kendaraan yang bisa kita pakai, pas mau beli barang ada uang yang mencukupi untuk membelinya itulah hidup yang pas-pasan :)".

Ada hal-hal yang harus kita persiapkan dan harus kita pertahankan bahkan kita harus bisa mengelolanya dengan baik, yaitu kelola uang anda sekarang dan anda akan merasakan hidup yang pas-pasan tadi.

Beberapa tips yang bisa kita gunakan untuk mengelola keuangan kita, yaitu:

1. Memulai dengan memiliki penghasilan
Tips yang pertama adalah anda harus memiliki sumber penghasilan terlebih dahulu, karena kita tidak mungkin bisa mengelola sesuatu yang tidak kita miliki. Sumber penghasilan saat ini begitu banyak, bisa kita melakukan bisnis, jadi pegawai bahkan kita juga bisa memanfaatkan internet untuk dijadikan sebagai sumber penghasilan kita.

2. Bijak dalam menggunakan Uang
Uang kita peroleh haruslah kita gunakan sebaik mungkin, kalau dalah istilah daerah "Penghasilan sedikit cukup, Penghasilan banyak berlebih dan bisa menabung", ketika penghasilan kita sedikit maka kebutuhan kehidupan kita bisa terpenuhi, tetapi apabila penghasilan kita banyak maka kita bisa menyisihkan uang kita untuk ditabung dan di investasikan lagi sehingga kelebihan penghasilan kita bisa menambah penghasilan kita. Jangan sampai ketika penghasilan sedikit cukup, dan penghasilan banyak maka pengeluaran kita juga semakin banyak.

3. Buat perencanaan keuangan
Rencanakan kehidupan kita, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kapan kita akan pensiun (tidak lagi bekerja) tetapi penghasilan kita terus bertambah dan mengalir. Pada usia berapa tahun kita akan memiliki aset? Aset yang dimaksud tentu adalah aset yang produktif (rumah bisa jadi aset bisa jadi cost, kendaraan juga sama, tanah juga begitu). Mulailah belajar untuk berinvestasi, sehingga kita bisa mempersiapkan pensiun kita.

4. Buat skala prioritas kita untuk belanja
Kita harus memilah maka yang dibutuhkan dan mana yang diinginkan, jangan sampai terjebak dengan keinginan, apabila kita selalu menuruti keinginan kita, maka kita tidak akan pernah bisa mengatur keuangan. Tunda lah untuk beberapa waktu, untuk mewujudkan keinginan kita, jangan sampai mengorbankan kesenangan yang lama dengan kesenangan sesaat.

Tentu saja banyak tips lain, dalam mengatur keungan kita. Baik secara teoritis maupun praktis, tentu tips diatas hanyalah sebagian kecil yang bisa dipersembahkan semoga dengan paparan yang singkat ini bisa menginspirasi anda. Kata kunci dalam mengelola keuangan adalah ciptakan mesin uang untuk anda.